KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
mempelajari Tenis Lapangan.
Harapan
saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah
ini saya sadar masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Karanganyar, 20 November 2016
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan uraian
diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1) Bagaimana sejarah Tenis Lapangan?
2) Apa saja fasilitas dan peralatan
tenis lapangan?
3) Bagaimana cara melakukan servis?
4) Bagimana cara melakukan pukulan-pukulan
dalam permainan tenis?
B. Tujuan
a. Diharapkan siswa dan siswi mengerti bagaimana sejarah Tenis Lapangan
b. Diharapkan siswa dan siswi dapat memahami dan dapat melakukan servis dan pukulan dalam
permainan Tenis Lapangan secara benar
BAB 2
ISI
A. Sejarah Tenis Lapangan
1.
Sejarah Tenis Secara Umum
Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan
raket yang dimainkan dewasa ini dan tenis merupakan salah satu permainan yang
paling disukai. Menurut beberapa catatan sejarah, permainan menggunakan bola
dan raket sudah dimainkan sejak sebelum masehi, yaitu dimesir dan yunani. Pada
abad ke-11 sejenis permainan yang disebut Jeu
De Paume, yang menyerupai permainan tenis kini, telah dimainkan untuk
pertama kali di sebuah kawasan diperancis. Bola yang digunakan dibalut dengan
benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalah tangan.permainan ini kemudian
diperkenalkan ke italia dan inggris pada abad ke-13 dan mendapat sambutan
hangat dalam waktu yang singkat.
Banyak peminatnya ternyata di antara rakyat setempat
terhadap permainan ini. Sejak itu perkembangan tenis terus meningkat ke
negara-negara Eropa yang lain.raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada
abad ke-15 oleh Antonio Da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis
aturan umum bagi semua permainan yangmenggunakan bola, termasuk tenis. Majalah
Inggris “Sporting Magazine” menamakan permainan ini sebagai Tenis
Lapangan (lawn tennis). Dalam buku “Book
Of Games And Sports”, yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai
“tenis panjang”. Tenis pada mulanya merupakan permainan masyarakat kelas atas.
Tenis lapangan rumput yang terkenal di zaman ratu
victoria lalu ditiru oleh golongan menengah, yang menjadikannya sebagai
permainan biasa.klub tenis pertama yang didirikan adalah leamington di Perancis
oleh J.B. Perera, Harrygem, Dr. Frederick Haynes, Dan Dr. Arthur Tompkins pada
tahun 1872. Pada masa itu, tenis disebut sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874 permainan
tenis telah pertama kalidimainkan di amerika serikat oleh dr. James Dwight dan
F.R. Sears. Sementara itu, All England
croquet club pun telah didirikan pada tahun 1868. Dua tahun setelah itu
dibukalahkantornya di jalan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875, klub ini juga
bersedia memperuntukkan sebagian dari lahannya untuk permainan tenis dan
badminton.
Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis
lapangan rumput ditulis. Amerika Serikat mendirikan klubtenis yang pertama di
Staten Island. Bermula dari situlah, permainan tenis di Amerika Serikat
berkembang dengan pesat sekali. Dari sana lahir banyak pemain tenis tangguh
yang menguasai percaturan tenis tingkat dunia. Kejuaraan tenis pertama bermula
tahun 1877.
Olahraga tenis di Indonesia sekarang juga mulai di
gemari oleh para masyarakat khususnya orang – orang yang umurnya memasuki 30
tahunan ke atas.alasan mereka memilih olahraga tenis ini karena olahraga ini
termasuk olahraga yang mewah di karenakan peralatannya yang harganya mahal.
Namun bagi para remaja olahraga ini masih kurang di minati di karenakan
peralatanya yang harganya mahal dan olahraga tenis ini masih belum memasyarakat,
serta kurangnya lapangan tenis membuat remaja menjadi tidak tertarik dan lebih
memilih olahraga lainnya.
Namun di kota-kota besar olahraga tenis sudah menjamur
dan mampu menarik minat masyarakat sehingga olahraga ini di jadikan sebagai
olahraga pilihan baik untuk olahraga prestasi maupun olahraga rekreasi. Pada
umumnya, untuk berlatih olahraga tenis memerlukan keterampilan yang tinggi
sehingga memburtuhkan tahap – tahap tertentu untuk mampu menguasai semua teknik
dassar dalam olahraga tenis lapangan ini.
Tenis lapangan merupakan salah satu cabang olahraga
yang dilakukan oleh seorang atau sepasang pemain yang berhadapan dengan
dibatasi oleh jaring. Untuk memainkannya diperlukan raket dan bola yang terbuat
dari karet yang berisi angin dan terbungkus dari bulu kempa. Selain membutuhkan
kekuatan memukul bola, juga keterampilan menempatkan bola pada sisi yang
kosong, agar pihak lawan sulit mengembalikan.
Tujuan orang bemain tenis antara lain adalah untuk
mendapatkan kesenangan, memenuhi hasrat bergerak, memelihara kesehatan tubuh
dan untuk mencapai prestasi.
2.
Sejarah Tenis Lapangan di Dunia
Semula sekitar abad 16 , tenis dimainkan di Itali,
Perancis dan Inggris, ketika lapangan permainannya dibangun di balik
dinding-dinding istana kerajaan. Permainan tenis modern diperkenalkan oleh
Mayor Wingfield di Inggris pada tahun 1873 dan setahun kemudian oleh nona
Cuterbridge di Amerika Serikat. Kejuaraan tenis pertama barlangsung di
Wimbledon. Pertemuan tenis Amerika Serikat didirikan tahun 1881.
Pada tahun 1990 adalah saat bersejarah bagi tenis.
Pada tahun itulah Dwight Devis bintang ganda Amerika Serikat menghadiahkan
sebuah piala perak untuk diperebutkan dalam turnamen antar Negara, yang
kemudian disebut “DEVIS CUP”. Dalam pertandingan internasional pertama antara
Amerika Serikat dan Inggris, Amerika unggul : 3 – 0.Kian populer dan majunya
olahraga tenis, tak ayal telah mendorong didirikannya “Federation
Internastionalde Lawn Tennis” (Federasi Tenis Internasional) pada Tahun 1873
dan setahun kemudian oleh nona Cuterbridge di Amerika Serikat. Kejuaraan tenis
pertama barlangsung di Wimbledon. Pertemuan tenis Amerika Serikat didirikan
tahun 1881.
3.
Sejarah Tenis Lapangan di Indonesia
Di Indonesia
lahirnya permaian tenis lapangan besar kemungkinan, orang Belandalah yang
memperkenalkan tennis di Indonesia, walaupun tidak mustahil pula permainan ini
dibawa para pelaut Inggris yang singgah di kota-kota besar Kepulauan Nusantara.
Sayang arsip-arsip berbagai perkumpulan milik warga negara Belanda yang pernah
berdiri di negeri ini telah hilang, hingga kita tidak bisa melacak mana di
antara dua perkiraan itu lebih benar.
Namun yang
jelas, di negeri mana pun, olah raga ini mulai dimainkan dan lebih dikenal di
kalangan bangsawan, hartawan, dan kaum terpelajar. Juga di Indonesia. Apalagi
di zaman penjajahan Belanda. Di masa itu hanya segelintir kaum pribumi yang
mampu mengayunkan raket tennis, sedang jumlahnya yang lebih besar terdiri dari
orang Belanda dan Cina. Itu pun hanya di kota-kota besar.
Jumlah kaum
pribumi penggemar tennis mulai meningkat pada tahun-tahun 1920-an ? seiring
kian banyaknya murid-murid Indonesia mcmasuki sekolah sekolah menengah,
khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Mereka -
umumnya para siswa Stovia, Rechrsschool, dan -NIAS - pada gilirannya
memperkenalkan olah raga ini ke kalangan yang Iebih luas. Tennis pun mulai
dimainkan atau dipertandingkan dalam kegiatan berbagai organisasi pemuda di
masa itu. Olah raga inipun mulai dilihat sehagai penghimpun massa, terutama
oleh kaum nasionalis yang mencitacitakan Kemerdekaan Indonesia.
Lahirnya Boedi Oetomo, 1908, dan kemudian
Soempah Pemoeda, 1928, memang senantiasa menghangati setiap langkah dan gerak
kaum muda di kurun itu. Maka tidak heran bila penjajah Belanda selalu mengintip
dan memantau setiap gcrak-gerik pergerakan pemuda, yang nonpolitik apalagi yang
berbau politik. Terhadap gerakan yang diduga kecenderungan politik, tindakan
pcmbatasan segera dilakukan. Toh serangkaian rintangan itu tidak membuat kaum
muda patriotik kehilangan akal. Disemangati sumpah Satoe Noesa, Satoe Bangsa,
Satoe Bahasa, mereka melebur beberapa organisasi pemuda yang berpolitik ke
dalam satu wadah baru yang disebut Indonesia Moeda, pada 1930.
Latar
belakang lahirnya Indonesia Moeda jelas berangkat dari larangan bagi kegiatan
politik yang diberlakukan kepada mereka. Mereka berkeyakinan, hanya dengan
menggerakkan aktivitas sosial masyarakat baru bisa dicapai persatuan seluruh
rakyat menuju kemerdekaan. Di dalamnya juga termasuk kegiatan olah raga.
Setiap pemuda yang sehat dan ingin sehat tentu menggernari olah raga, yang di
dalamnya sportivitas dan sifat kompetitif merupakan satu sisi dari mata uang,
dan pada gilirannya dapat membangkitkan patriotisme.
Semangat
cinta Nusa dan bangsa ini nyatanya memang berkembang di kalangan olahragawan
Indonesia, termasuk di antara para petennis. Pada semacam kejuaraan nasional
yang diadakan oleh De Alegemeene Nederlandsche Lawn Tennis Bond (ANILTB) di
Malang, Jawa Timur, akhir 1934, tiga wakil pribumi mampu berjaya. Di partai
tunggal putra, dua saudara Soemadi dan Samboedjo Hoerip maju babak final, yang
pertandingan akhirnya dimenangkan oleh Samboedjo. Yang lebih mengesankan adalah
dua partai berikutnya, yang memperagakan keunggulan anak jajahan atas
penjajahnya. Yang pertama, pasangan ganda putra Hoerip Bersaudara, yang
menggilas pasangan Belanda, Bryan/Abendanon, 6-3, 6-4 di final. Juara ganda
campuran juga diraih keluarga Hoerip, Samboedjo dan Soelastri, yang mendepak
pasangan "penjajah" , Bryan/Nn. Schermbeek, 6-4, 6-2 ?
sekaligus mencetak gelar pemegang juara tumarnen ANILIB tiga kali beruntun,
1932-19.34.
Prestasi ini
tak ayal mendorong Indonesia Moeda mcngadakan Pekan olah raganya sendiri, yang
berlangsung pada tiap hari ulang tahun atau pertemuan tahunannya. Tennis,
tentu, termasuk di antaranya cabang-cabang yang dipertandingkan. Salah Satu di
antaranya yang dilaksanakan pada Desember 1935 di Semarang - yang juga sekaligus
menjadi saat dicetuskannya pembentukan Persatuan Lawn Tennis Indonesia (PELTI).
Kejuaraan
ini sendiri diprakarsai oleh dr. Hoerip yang diakui sebagai Bapak Tennis
Indonesia. menghimpun 70 petennis dari seluruh Jawa, kejuaraan ini dipantau dan
mendapat perhatian serius dari pihak kolonnial Belanda. Itu tercermin dari
pemuatan peristiwa penting olah raga tennis tersebut dalam surat kabar De
Locomotif 30 Desember 1935. dengan Judul yang kalau diterjemahkan berbunyi : "Kejuaraan
Tennis Seluruh Jawa dari Pcrsatuan Lawn Tennis Indonesia" . Namun,
di pihak lain, ini juga berarti pengakuan pihak Belanda bahwa ANILTB telah
mendapatkan saingannya.
Tanggal 26
Desember 1935 kemudian dicatat sebagai kari lahirnya PELTI. Gagasan pendirian
PELTI sendiri, yang dikemukakan pada Kejuaraan Tennis di Semarang itu. berasal
dari Mr. Budiyanto Martoatmodjo. tokoh tennis dari Jember - ia kemudian
dianggap sebagai pencetak dasar utama pendirian organisasi PELTI. Ketika
mcnguraikan azas dan tujuan pendiriannya ia mcngatakan bahwa PELTI, sebagaimana
organisasi kebangsaan lainnya, sama sekali "Tidal bersifat
mengasingkan diri." Maka PELTI akan selalu siap bekerja lama dengan
persatuan tennis manapun dan apa saja, asal atas dasar saling menghargai.
Diungkapkan
pula. tujuan praktis utama PELTI adalah mengembangkan dan memajukan permainan
lawan tennis di tanah air dan bagi bangsa sendiri. Dengan cara ini. Iebih jauh,
diharapkan akan dicapal tali persaudaraan yang erat di antara segala
perhimpunan dan pemain tennis bangsa Indonesia. PELTI juga akan menyebarluaskan
peraturan permainan, memberi keterangan dan bantuan dalam pembuatan lapangan
tennis. Juga mengadakan dan mengatur serta menyumbang bagi terlaksananya
pertandingan, di samping berusaha memasyarakatkan permainan tennis itu sendiri.
Gagasan pendirian PELTI mendapat
dukungan yang memadai, khususnya di kalangan yang berani mengambil resiko
berhadapan dengan pemerintah kolonial, termasuk dari kalangan yang terpandang.
Di Semarang saja, para simpatisan semacam itu tidak sedikit jumahnya. Misalnya:
Dr. Buntaran Martoatmodjo (yang kemudian, sejak 1935, menjadi ketua PELTI lima
tahun berturut-turut), Dr. Rasjid, Dr. Mokhtar, Dr. Sardjito, R.M. Soeprapto,
Nitiprodjo, dan beberapa lainnya. Dari Para tokoh berbagai kota Iainnya,
dukungan diwakili oleh: Mr. Budhiyarto Martoatmodjo (Jember), R.M. Wazar
(Bandung), Djajamihardja (Jakarta), Mr. Susanto Tirtoprojo (Surabaya), Mr.
Soedja (Purwokerto), Berta Mr. Oesman Sastroamidjojo, ahli olah raga tennis
yang namanya terkenal di Eropa.
Pada umumnya, mereka memandang
simpatik gagasan Dr. Hoerip, yang sebernarnya sudah dicetuskan sejak 1930,
diilhami oleh berdirinya PSSI pada 30 April tahun itu. Tapi para tokoh tadi
berbeda pendapar dalam beberapa hal, terutama mengenai saat yang tepat bagi
pendirian Induk organisasi tennis Itu. Dari berbagai sikap yang lahir -
revolusioner, moderat, plintat-plintut - akhirnya golongan tengahlah yang
merupakan mayoritas. Pengalaman pahit saat-saat pendirian PSSI tampaknya
menjadi cermin pembanding bagi para pelopor PELTI, hingga mereka memilih
bersikap Iebih hati-hati menghadapi reaksi pemerintah Belanda - mereka
tentunya tidak senang melihat setiap kegiatan yang bersifat mempersatukan
kekuatan. Para pendiri PELTI tidak Ingin organisasi yang akan mereka dirikan
mati dalam kandungan. Itulah sebabnya PELTI baru berdiri lima tahun kemudian,
1935.
B.
FASILITAS DAN PERALATAN TENIS LAPANGAN
Tenis lapangan merupakan olahraga permainan yang
tergolong dalam kelompok permainana bola kecil. Dalam permainan tenis lapangan
masalah lapangan dan perlengkapan lain merupakan kebutuhan primer.
1.
Lapangan
a.
Dalam pertandingan resmi dibagi dalam 3 (tiga) permukaan :
2)
Jenis permukaan rumput (Grass Court)
3)
Jenis permukaan keras (Hard Court)
4)
Jenis permukaan tanah liat (Gravel)
b.
Dalam segi bangunan dibagi 2 (dua) situasi :
1)
Lapangan dengan situasi terbuka
2)
Lapangan dalam situasi tertutup
3)
Penggunaan lapangan tenis lapangan :
4)
Untuk rekreasi / olahraga rekreasi kesehatan, pembinaan prestasi
5)
Tournament Amatir dan Profesional.
c.
Syarat-syarat Pembuatan Lapangan Tournament
Untuk kelancaran dari suatu
tournament baik nacional maupun internacional perencanaan tempat yang
digubnakan harus memenuhi syarat yang sesuai dengan peraturan, menyangkut
masalah :
1)
Masalah tanah (bangunan)
2)
Bebas dari polusi udara dari lingkungan kotor
3)
Mudah dicapai transportasi
4)
Dekat dengan penginapan
5)
Mudah airnya dan ada listrik dan telepon
6)
Tidak dekat dengan perumahan penduduk dan ada tempat parkir
7)
Lapangan dibuat minimal 6 dan salah satu lapangan digunakan untuk centre court.
8)
Ruang ganti/kamar mandi/wc/ruang istirahat pemain.
d.
Ukuran lapangan
1)
Untuk permainan tunggal (single) :
a)
Panjang = 23,77 m
b)
Lebar = 8,23 m
2)
Untuk permainan ganda (double) :
a)
Panjang = 23,77 m
b)
Lebar = 10,97 m
e.
Peralatan
1)
Net
Tinggi jala ditengah-tengah 910 mm. Tinggi jala akan
selalu tetap karena ditengah jala
terdapat sehelai pita sebagai
penarik yang terikat dengan alat petak/lapangan.
Pita jala terbuat dari kabel logam, dan jala bagian
atas tertutup dengan sehelai pita yang memanjang. Pita berwarna putih dengan
ukuran lebar 51-63,5 mm
Tiang jala terbuat dari kayu atau besi yang terpancang
kuat pada dasar lapangan, dengan jarak 914 mm dari garis samping. Tinggi tiang
jala 1,070 mm.
Pita penarik jala/Net dipergunakan untuk menarik
/menahan jala, supaya tinggi jala selalu tetap. Lebar pita penarik jala
maksimal 51 mm.
Bentuk
net tunggal yaitu penempatan tiang net (K) 0,914 dari Side Line Double.
2)
Bola
a.
Permukaan bola harus licin dan tidak terdapat jahitan
b.
Garis tengah penampang : 63,50 mm - 66,77 mm.
c.
Berat bola : 56,70 gram - 58,48 gram.
d.
Mempunyai kekuatan membalik 1.346 – 1.473 mm jika dijatuhkan diatas
lantai dari ketinggian 2.450 mm.
3)
Raket
Besar gagang raket yang berbentuk segi delapan
biasanya tergantung pada ukuran tangan dan jari kita. Ukuran stándar gagang
bermacam-macam, dalam perbedaan 1⁄8 inci
dari 4 sampai 4 7/8 yaitu:
4,4
1∕8,4 1∕4,4 3∕8,4 1∕2, dan sebagainya.
Sedangkan raket yang pantas beratnya menurut selera
dan rasa pribadi, namun ukuran dibawah ini dapat dijadikan sebagai petunjuk
dalam memilih raket :
a.
Untuk anak-anak 12 – 13 oz = ±
350 gram
b.
Untuk remaja putrid 12 1∕2 – 13 1∕4 oz =
± 360 gram
c.
Untuk remaja pria 13 – 13 1∕4 oz =
± 397 gram
d.
Untuk wanita 13 1∕4 – 13 3∕4 oz =
± 398 gram
e.
Untuk pria 13 3∕4 – 14 3∕4 oz = ±
420 gram
Ada bermacam-macam pembungkus gagang raket yang lazim
disebut grip, ini tergantung pada selera pribadi, namun dianjurkan grip yang
terbuat dari kulit yang berlubang-lubang sehingga dapat menyerap keringat.
4)
Pakaian
Pemain
harus berpakaian pantas, bersih dan rapi.
Untuk
pemain putra :
Kemeja
kaos oblong (T-shirt) putih atau kaos pakai krah
a.
Celana pendek/celana olahraga
b.
Sepatu olahraga atau sepatu kanvas dengan telapak rata tanpa tumit
berwarna putih
Untuk
pemain putri :
a.
Rok yang berlipat-lipat kecil (pleated/plisket) warna putih.
b.
Kaos (T-shirt) warna putih.
c.
Celana pendek kombinasi blus juga baik
d.
Sepatu olahraga putih dan kaos kaki putih
2.
Peraturan Permainan Tenis
a.
Sistem Permainan
1)
Untuk Persahabatan dan Kejuaraan Lokal
a)
Best of fifteen games
Siapa
yang menang 8 games lebih dulu dinyatakan menang, system ini disebut juga Eight
Winning games.
b)
Est of three dengan short-sets
Sebanyak-banyaknya
3 set, dimana setiap setnya hanya mencapai 6 game.
c)
Best of three dengan short-sets-long
Sebanyak-banyaknya
set ke-1 dan ke-2 mencapai 6 games, sedang set ke-3 mencapai 8 atau 10 games
(selisih 2 nilai)
b.
Kejuaraan Internasional
1)
Best of three dengan long set (berlaku untuk partai wanita dan ganda
campuran)
2)
Best of five dengan long set (berlaku untuk partai pria), artinya a dan
b adalah sebanyak-banyaknya 3 atau 5 set dan tiap-tiap set bila terjadi games 5
– 5 harus diteruskan mencapai 7, sedang bila 6 – 6 dalam tiap set diadakan tie
breaker.
3)
Kejuaraan Devis Cup
Best of three dengan long set, khusus
untuk partai pria.
c.
Peraturan Permainan
1)
Toss
a)
Pemain yang menang toss pada permulaan permainan, boleh memilih bola
atau tempat lebih dulu.
b)
Selanjutnya pemain yang melakukan serve disebut server, sedang yang menerima
disebut receiver.
2)
Sevice yang benar
a)
Sebelum melakukan serve, kedua kaki harus berdiri dibelakang base line
antara center mark dan side line.
b)
Bola boleh dilambungkan kemana saja oleh server dan sebelum jatuh di
lapangan, bola sudah dipukul.
c)
Service dianggap selesai bila bola sudah disentuh dengan raket.
d)
Selama melakukan service harus berdiri dibelakang bagian kanan/kiri dari
lapangan. Dan tiap-tiap game dimulai dari sebelah kanan.
e)
Bola service harus melalui net dan jatuh dalam service/recoving court
pihak lawan secara diagonal.
f)
Service dapat dilaksanakan, bila receiver sudah dalam keadaan siap. Dan
jika service dilakukan tetapi receiver belum siap maka diulang.
3)
Service Dinyatakan Salah (Foult)
a)
Posisi kaki dari serve tidak memenuhi ketentuan tersebut, sehingga kaki
menyentuh base line. Pelanggaran semacam itu disebut foot foult.
b)
Tidak boleh mengubah tempatnya dengan berjalan atau lari.
c)
Bola service sebelum jatuh di lapangan, menyentuh permanent fixture
(kecuali net dan strap)
d)
Dalam usahanya service raket tidak mengenai bola.
4)
Service Harus Diulang (Let)
a)
Bila bola service menyentuh net dan seterusnya masuk ke dalam service
court pihak lawan yang benar.
b)
Bila bola service menyentuh net, kemudian langsung mengenai receiver
atau benda yang dipakainya sebelum bola jatuh di lapangan.
c)
Bila receiver belum siap menerima service, tetapi bola service sudah
dating.
5)
Bola Dalam Keadaan In Play
Bola
dalam keadaan in play bila sudah dilakukan service sampai tercapai nilai,
kecuali ada pernyataan foult atau let dari umpire.
6)
Bola Dimainkan Dengan Baik
a)
Bola jatuh diatas garis, sesuai dengan batas lapangan permainannya dan
hal ini dianggap in side.
b)
Bola menyentuh net, tiang net, kabel, asal dapat melewatinya kemudian
jatuh didalam lapangan yang benar.
c)
Bola dipukul dari luar tiang net, kemudian bolanya menyentuh tiang dan
masuk ke dalam lapangan.
d)
Setelah memukul bola, raket pemain melewati net, dengan ketentuan bahwa
waktu memukul bola sedah berada diatas lapangan sendiri.
e)
Pemain berhasil mengembalikan bola, meskipun bola itu menyentuh benda
lain di lapangan.
f)
Bola jatuh dalam lapangan yang benar, tetapi memantul kembali.
d.
Peraturan Tempat, Istirahat, dan Jumlah Set
1)
Pada akhir tiap game selalu ganti
service (pindah bola) dan pada tiap akhir games yang ganjil diadakan pertukaran
tempat.
2)
Jumlah set dalam satu
pertandingan maksimal 5 atau untuk partai wanita maksimal 3.
3)
permainan harus berlangsung terus sejak service pertama sampai
pertandingan berakhir, dengan ketentuan sesudah set ke-3 boleh istirahat
maksimal 10 menit.
4)
Service pertama pada permulaan set ke-2 atau ke-3 dilakukan sesuai
dengan giliran sejak games ke-1 dan seterusnya sampai selesai, setiap kali
terjadi game harus diadakan ganri service/pindah bola.
e.
Nilai
1)
Nilai permulaan dinyatakan dengan angka 0
Nilai
ke-1 dinyatakan dengan angka 15
Nilai ke-2 dinyatakan dengan angka 30
Nilai
ke-2 dinyatakan dengan angka 40
Nilai
ke-4 berarti games
2)
Pada kedudukan 40 – 40 atau forty all dianggap deuce, kemudian permainan
diteruskan sampai selisih dua nilai. Dinyatakan advantage bila salah satu
pemain mendapat satu nilai lagi setelah deuce.
3)
Bila setelah deuce, server mendapat nilai disebut adserver/strike atau
one in. Sedangkan bila receiver yang mendapat nilai disebut adreceiver atau one
out.
a)
Pemain kehilangan nilai :
1)
Bila ia tidak dapat memukul kembali bola sebelum bola itu jatuh untuk
yang kedua kalinya di lapangan.
2)
Memukul bola, tetapi bola jatuh di lapangan sendiri atau mengenai
permanent fixture.
3)
Bola dipukul menyentuh raket lebih dari satu kali.
4)
Tangan, badan, atau raket menyentuh net, tiang net, kabel, strap selama
bola masih in play.
5)
Men-volly bola yang belum melewati net.
6)
Bola menyentuh badan sendiri.
7)
Melemparkan raket ke bola.
f.
Service Memperoleh Nilai
1)
Bila bola yang tidak dinyatakan let menyentuh receiver termasuk benda
yang dipakainya, sebelum bola jatuh di lapangan.
2)
Jika receiver kehilangan nilai.
g.
Receiver Memperoleh Nilai
1)
Bila server dua kali berturut-turut membuat kesalahan.
2)
Jika server kehilangan nilai.
h.
Permainan Double
1)
Ketentuan-ketentuan tersebut diatas berlaku pula untuk permainan
double/ganda, hanya lapangan permainan double/ganda lebih besar 4 1∕2 feet pada
sisi dibandingkan dengan permainan single.
2)
Urutan pemain yang melakukan service maupun yang menerima service pada
permulaan tiap set pada permainan double/ganda harus
3)
Service dinyatakan salah, bila bola menyentuh partner dari server.
Tetapi bila bola menyentuh partner dari receiver sebelum jatuh di
tanah/lapangan, maka server mendapat tambahan nilai.
4)
Bola hanya boleh dipukul oleh salah seorang dari tiap pasangan. Dan jika
kawannya menyentuh bola yang masih in play baik dengan raket maupun dengan
anggota badannya, maka pihak lawan mendapat nilai.
C.
CARA MELAKUKAN SERVIS
Servis merupakan pukulan pembuka permainan. Oleh
karena itu, pukulan pionir ini sangat penting bagi kita untuk dapat
menguasainya. Sebenarnya terdapat beberapa teknik servis. Namun yang akan saya
paparkan di sini hanya dasarnya saja dan tentunya disertai oleh ilustrasi agar
mudah untuk dimengerti.
Pertama kali yang harus
dilatih adalah koordinasi tangan ketika akan melemparkan bola untuk memulai
serve. Anda harus dapat melempar bola (toss) secara konsisten pada satu tempat
yang sama. Toss yang baik untuk servis adalah agak di depan kepala anda dan
lemparkan bola lurus ke atas. Anda dapat melatihnya dengan menggambarkan
lingkaran di lantai dan melakukan toss hingga tempat jatuhnya bola selalu
berada pada tempat yang sama.
Adapun tahap untuk melakukan servis adalah:
1.
Berdirilah di belakang garis baseline dan pusatkan pikiran anda untuk
mengarahkan bola pada daerah servis lawan. Posisi kaki kiri di depan dan kaki
kanan di belakang dengan arah kaki paralel dengan garis baseline. Grip yang
dipakai untuk melakukan servis dalam hal ini adalah grip continental.
2.
Lemparkan bola ke atas kira-kira agak di depan kepala anda setinggi
kurang lebih 20-30 cm. Kunci toss yang baik adalah tangan anda yang melempar
bola harus lurus ke atas sehingga trayek bola pun lurus. Pada saat ini transfer
berat badan anda ke kaki belakang.
3.
Bola telah melambung dan anda mulai mengayunkan raket ke belakang.
Selalu fokuskan mata anda pada bola dan gunakanlah tangan yang melempar sebagai
patokan dalam memukul bola.
4.
Pada saat bola sudah sampai pada
titik kontaknya, raket diayunkan ke depan. Pada saat ini buang berat badan anda
dari kaki belakang ke kaki depan untuk memberikan tenaga pada pukulan servis
anda.
5.
Setelah kontak dengan bola lakukan followthrough dan bersiap kembali
pada posisi untuk melakukan pukulan berikutnya.
Untuk melakukan servis yang konsisten dan terarah
memang agak sulit bagi pemula. Namun, dengan latihan dan pengalaman anda akan
terbiasa melakukan pukulan servis. Di dunia tenis profesional, pemegang servis
merupakan sebuah keuntungan karena pemain tersebut dapat mengontrol permainan
melalui servis yang keras dan akurat. Untuk level pemain rekreasional
seringkali kita jumpai servis malah merupakan kerugian dan seringkali poin
terbuang percuma karena dua kali membuat kesalahan ( double fault ).
D.
PUKULAN-PUKULAN DALAM PERMAINAN TENIS
Dalam permainan tenis, agar
dapat menyuguhkan satu bentuk permainan yang bermutu, kita harus menguasai
tentang berbagai macam pukulan.
Khusus bagi para pemula, beberapa macam pukulan harus
dikuasainya, di antaranya adalah :
1.
Serve
Service adalah pelayanan, sajian pukulan pertama untuk
memulai pertandingan. Pukulan ini merupakan satu-satunya pukulan yang
menentukan, dimana pemain seluruhnya akan menerima bola, atau pemain akan
kehilangan haknya dalam mengolah bola, jika service gagal. Oleh karena itu,
service dikatakan pula sebagai modal bagi pemain, jika service berhasil, server
tetap akan menguasai bola dan akan dapat nilai, tetapi bila servicenya gagal,
server akan kehilangan haknya untuk menguasai bola, berarti server akan
berpindah ke pihak lawan.
Ada
tiga jenis utama dalam melakukan service :
a.
Slice
b.
American Twist
c.
Flat Serve atau Cannon Ball
Ketiganya
mempunyai dasar yang sama mengenai cara memegang raket, sikap dan penyampaian
bola, namun mempunyai perbedaan dalam cara kepala raket menyentuh bola dan
proses lanjutannya.
Dasar
pukulan service :
a.
Sikap berdiri
Sikap berdiri yang baik untuk melakukan service,
adalah kaki kiri dengan sudut 45º dengan base line, kaki kanan sejajar dengan
garis tersebut. Kaki kiri berada 5 atau 7 1∕2 cm di belakang base line untuk
mencegah terjadinya foot foult dan kaki kanan 25 – 45 cm di belakang kaki kiri.
Berat badan diantara kedua kaki. Posisi raket harus dipegang di depan kearah
net, pergelangan setinggi dada dan muka raket setinggi wajah/kepala. Tangan
kiri memegang bola rileks.
b.
Lambungan bola
Untuk melakukan service bola dilambungkan ke atas.
Lambungan harus pada tempat yang sama dan ketinggian yang sama serta diiringi
ayunan raket. Kebiasaan memegang tiga bola sekaligus dengan cara bola kedua
dipegang dengan jari manis dan kelingking dengan telapak tangan, bola ketiga
dengan telunjuk, jari tengah dan ibu jari.
2.
Cara memegang ketiga buah bola
a.
Ayunan
Dari sikap siap, ayunan lengan kiri ke bawah paha kiri sekaligus, hingga kepala raket
dekat badan. Pada waktu raket melewati kaki kanan , pindahkan berat badan ke
kaki kanan dan angkat tumit kaki kiri dan lutut sedikit ditekuk. Raket bergerak
kebelakang atas membentuk lingkaran sampai
sampai kepala raket setinggi bahu dan siku membentuk 45º. Pada waktu
bola melambung keatas, pergelangan dan siku diayunkan ke atas sehingga lurus di
atas kepala membentuk garis lurus dengan raket. Bola di pukul dengan sedikit
berjingkat. Alihkan kerat badan kedepan dan pakailah otot-otot bahu dan pungung
untuk melakukan pukulan.
1)
Slice
Cara
melakukan :
a)
Raket menyentuh bola pada sebelah kanan atas bola, dan bola dipukul dengan
raket dari kanan ke kiri.
b)
Raket dilecutkan dengan keras dari pergelangan.
c)
Hasil pukulan bola melengkung ke kiri pada waktu bola melayang.
d)
Dalam melakukan pukulan slice, raket sedikit diputar saat mengayun,
sehingga bingkai raket turun secara diagonal dengan garis pinggir.
2)
American Twist Service
Cara
melakukan :
a)
Pegangan raket sama dengan pukulan backhand
b)
Lambungan bola sedikit ke belakang sisi kiri. Sehingga pukulan tepat di
atas kepala.
c)
Pada saat pukulan, bola harus
mengena bagian belakang dengan sedikit slice
dari kiri ke kanan.
3)
Flat atau Cannon Ball Service
Yang dimaksud flat atau cannon ball service adalah
pukulan permulaan yang sangat keras.Perbedaan antara slice dan flat hanyalah
pada saat pukulan, pergelangan pada gerak akhir diputar sedikit. Bola dipukul
dengan bagian muka raket pada bagian atas bola, dan bila dilakukan dengan tepat
akan menghasilkan sedikit spin (putaran) bola.
3.
Drive
a.
Forehand drive
Forehand
drive adalah pukulan keras yang dilakukan dari sebelah kanan badan pemain. Ada
tiga cara genggaman forehand drive :
1)
Eastern forehand.
Telapak
tangan berada pada bagian belakang gagang.
2)
Continental Forehand
Telapak
tangan berada sedikit diatas bawah gagang dan gagang diputar sekitar
seperdelapan putaran.
3)
Western Forehand
Telapak
tangan berada di bawah gagang. Letakkan raket tertelungkup, kemudian pungut
dengan cara continental.
Ada
lima macam gerak dasar forehand :
a)
Cara berdiri
Badan
menghadap ke net sepenuhnya dengan kaki kangkang santai, berat badan ditengah
kedua kaki.
b)
Ayunan belakang
Sambil
berdiri dengan berputar, mulai ayunan belakang dengan gerakan rata, lurus ke
belakang dan horizontal dari tangan kanan kemudian pindahkan berat badab ke
kaki belakang.
c)
Ayunan depan
Kepala
raket harus sedikit diatas pergelangan dan sedikit di bawah tinggi bola sesudah
melambung, hingga ayunan depan akan sedikit bergerak baik ke atas ataupun ke
bawah. Gerakan ini akan mengakibatkan terjadi top spin.
d)
Saat pukulan
Pada
saat raket mengayun ke depan memjemput bola, kepala raket harus berada pada
ketinggian bola dan rata serta datar pada saat bola membentur senar raket.
Pegangan harus kuat. Pada saat perkenaan putaran sedikit dari tangan ke atas,
bukan dari pergelangan , hal ini akan memberikan top spin pada bola.
e)
Gerak lanjut
Saat
selesai melakukan pukulan, gerakan dilanjutkan dengan memindah berat badab ke
depan atau ke arah bola. Keseimbangan di jaga dengan kaki kanan, lengan kiri
dan dengan mengangkat tumit sedikit dari tanah.
b.
Backhand drive
Backhand
drive adalah pukulan dari sebelah kiri badan pemain (dari sebelah kanan bila
kidal). Hampir semua pukulan backhand memakai pengangan eastern.
Ada
lima macam gerak dasar backhand :
1)
Sikap
Badan
menghadap ke net sepenuhnya dengan kaki kangkang santai, berat badan ditengah
kedua kaki.
2)
Ayunan kebelakang
Raket
diayun kebelakang kiri setinggi pinggul. Badan berputar jauh kekiri ,
seakan-akan punggung hampir setengah putaran dari net.
3)
Ayunan ke muka
Lepaskan
tangan kiri dari kepala raket, kemudian ayunkan lengan dan raket ke arah net dengan gerak mendatar sejajar
dengan bola yang datang atau sedikit di bawahnya.
4)
Saat benturan
Bola
yang datang harus kena tepat pada titik jarak 10 – 15 inci di muka pinggul
kanan, dan pinggul tidak ditarik ke belakang.Saat perkenaan dengan bola ayunan
harus cepat dan tepat dengan badan berputar ke bola, dengan cara memutarkan
bahu seluruhnya ke kiri. Berat badan di kaki kanan, lutut kanan ditekuk dan
kaki kiri sedikit diturunkan dan berputar ke dalam.
5)
Gerak lanjut
Sesudah
bola terpukul, raket dan badan harus terus mengikuti jalannya bola.
Dasar
gerakan backhand dari siap sampai gerak lanjut
4.
Volley
Volley
adalah pukulan sebelum bola menyentuh lantai.
Forehand
volley
Bola
hanya didorong dan kepala raket sedikit ditarik ke belakang dengan siku sedikit
ditekuk, kepala raket tidak boleh dibawah pergelangan, ayunan kebelakang tidak
boleh melebihi bahu kanan dan pegangan raket kuat.
Forehand
volley dari siap sampai gerak lanjut
a.
Backhand volley
Posisi
bahu kanan mengarah ke net, kepala raket jangan lebih ke belakang dari bahu
kiri. Siku kanan setinggi bahu, kepala raket harus tinggi pukulan kedepan agak
sedikit ke bawah. Pergelangan harus kuat dan berat badan pindah ke kaki kanan.
Backhand volley dari siap sampai gerak lanjut
b.
Lob
Lob
adalah pukulan melengkung ke atas dan bola jatuh di bagian belakang bidang
permainan, dan bola melewati kepala lawan, jika dia bermain dekat net.
Ada
dua macam lob :
a.
Lob rendah (low lob)
Dilakukan
bila lawan berada di dekat net dan bola dilambungkan tinggi, sehingga lawan
tidak dapat menjangkau.
b.
Lob tinggi (high lob)
Lob
ini dilakukan untuk memperpanjang waktu agar bisa memperbaiki posisi.
5.
Lob
a)
Forehand lob
Gerakan sama dengan forehand hanya perkenaan bola ke
atas depan. Pukulan dengan lunak dan gerakan lanjutan ke atas.
Forehand
lob dari siap sampai gerak lanjut
b)
Backhand lob
Gerakan sama dengan backhand. Pada saat perkenaan
anggkat sedikit bola, ayunan raket harus terus menuju arah bola dan mata harus selalu mengikuti bola selama
melakukan pukulan.
Backhand
lob dari siap sampai gerak lanjut.
c)
Lob volley
Lob
volley dilakukan jika anda tergeser dari posisi dalam volley, dan lawan berada
dekat net. Lob volley bisa dilakukan dengan forehand maupun backhand. Perbedaan
hanya saat memukul bola tanpa menyentuh tanah terlebih dahulu.
d)
Smash
Cara
melakukan smash sama dengan service. Raihlah bola dalam titik tertinggi, bisa
juga dengan sedikit lompatan.
Smash
dari siap sampai gerak lanjut
e)
Drop
1)
Drop shot
Drop
shot adalah pukulan ground stroke yang dipukul secara forehand atau backhand di
mana bola jatuh hanya sedikit saja melewati net.
Cara
melakukan dengan pegangan raket sedikit longgar dan gerak kedepannya adalah
akibat dari gerak pergelangan tangan. Muka raket harus dibuka dengan sudut 45º
atau lebih dari vertical. Raket digerakkan ke bawah dank e depan yang sama, dan
gerak lanjut dalam pukulan ini tidak diperlukan. Persiapan untuk drop shot
harus diawali seperti halnya forehand dtau backhand.
Drop shot forehand dari siap sampai gerak lanjut
2)
Stop volley
Jika
bola mengenai raket, raket harus dipegang dengan kokoh, dan agak ditarik
kebelakang. Muka raket harus terbuka saat perkenaan agar dapat mengakibatkan
backspin. Pukulan ini hanya dilakukan dengan gerakan pinggang tanpa dengan
backhswing atau gerak ke depan dari raket.
Backhand
stop volley dari siap sampai gerak lanjut
f)
Slice Shot
Slice shot adalah pukulan penangkis yang bertujuan
untuk mengubah jalannya permainan, atau terhadap pemain yang tidak gemar
berlari atau memukul dengan spin. Pukulan backhand slice diawali dengan pukulan
dari kiri ke kanan yang akan mengakibatkan bola berputar pada arah yang sama
dan menggelinding kesebelah kiri. Pukulan ini memerlukan pergelangan tangan yang
kuat, raket yang terbuka dan gerak lanjut yang memanjang kea rah lajunya bola.
Backhand
slice dengan ayunan belakang sampai gerak lanjut
g)
Chop Shot
Chop
shot adalah merupakan pukulan yang melambung (ground stroke). Cara melakukan
raket agak ditarik kebelakang lebih tinggi, kira-kira di atas jalannya bola
yang dating dan tidak boleh lebih. Chop shot dibedakan menjadi dua, yaitu :
1)
Deep chop atau underspin drive
Pukulan
ini untuk mengatasi bola yang melambung tingi dimana kita membuat sudut lurus
lewat net.
2)
Soft Chop
Pukulan ini hanya dilakukan bila kita berdiri dekat
dengan net dan lawan memukul bola jauh ke dalam. Pukulan ini ditujukan untu
menjatuhkan bola dekat net dan dimainkan lurus. Oleh karena itu, bola harus
jatuh jauh dari posisi lawan.
BAB 3
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan
adanya tugas ini diharapkan para siswa dapat mengetahui sejarah Tenis lapangan,
fasilitas Tenis lapangan, bagaimana cara melakukan servis dan pukulan pada
Tenis Lapangan secara benar.
B.
Saran
Tenis Lapangan di Indonesia sudah mulai digemari oleh berbagai kalangan,
maka sebaiknya olahraga Tenis Lapangan ini di tingkatkan lagi dalam
fasilitasnya agar dapat dijangkau oleh semua kalangan. Jika olahraga Tenis
Lapangan dikembangkan lagi, maka Indonesia dapat mengikuti berbagai kompetemsi
yang ada di seluruh Dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar